Label

Minggu, 24 Oktober 2010

Konsep rumah tumbuh


Posted: Juni 23, 2009 by agusfirmansyah in Welcome Warga Tambun16B


Contoh Rumah Tumbuh

Contoh rumah tumbuh ketika satu lantai.

Contoh rumah tumbuh ketika dua lantai:

Contoh rumah tumbuh diatas menggunakan atap yang sederhana, sehingga biayanya cukup murah, dan atap lantai dua sama persis dengan atap sebelumnya, sehingga material atap dapat dipakai kembali untuk rumah dua lantainya.

1. bagaimana konsep dasar sebuah rumah tumbuh yang nyaman?

Konsep dasar rumah, baik itu bertumbuh atau tidak pada dasarnya sama, yaitu harus menjadi rumah yang nyaman dan fungsional. Untuk rumah tumbuh, memang agak berbeda dari rumah yang biasa dibangun. Rumah tumbuh harus memperhatikan berbagai faktor seperti kemungkinan perluasan bangunan, menambah lantai, dan faktor konstruksi yang mendukung. Dari awal, rencanakan rumah dengan denah lengkap, dan kira-kira sejauh mana rumah ini dapat dibangun dengan tetap memperhatikan kesehatan bangunan.

Biasanya konsep rumah tumbuh dibuat bila pemilik rumah merasa perlu mempersiapkan rumah untuk tahap pembangunan selanjutnya, misalnya karena diperkirakan anggota keluarga bertambah. Masalah yang sering terjadi adalah; kurangnya perencanaan sejak dini, sehingga rumah yang dibangun kemudian kurang memenuhi standar kesehatan, struktur dan sebagainya, karena langsung saja ditambah-tambah ruangannya, dengan menghilangkan fungsi taman. Masalah ini dapat kita atasi dengan membuat perencanaan matang sejak dini.

Rumah tumbuh dapat dibangun dengan semua denah ruang direncanakan dulu, namun baru sebagian luas rumah yang dibangun, ini artinya di masa depan, bisa ditambahkan ruang-ruang lain seperti ruang tidur, ruang keluarga, dan sebagainya. Bangunan dapat dibangun satu lantai dulu, baru setelah ada dana, dapat dibangun lagi dengan diperluas atau ditingkat. Prinsip utama dari rumah tumbuh adalah, setelah bertumbuh atau bertambah bagian-bagian bangunannya, tetap menjadi rumah yang sehat, dan secara struktural juga kuat.

2. apa yang perlu dimulai untuk membangun rumah demikian? bagaimana dengan fondasinya? apakah fondasinya tetap dibangun sesuai dengan ukuran total tanah, meskipun badan rumah yang dibangun setengah dari luas tanah, misalnya?

Pondasi rumah tumbuh, sama seperti pondasi rumah biasa, hanya perlu diperhatikan bahwa pondasi ini harus dapat menunjang, bila nantinya rumah dikembangkan, atau ditingkat. Dengan kata lain; strukturnya, tidak hanya pondasi saja, harus disiapkan agar dapat menerima beban dari keseluruhan bangunan yang rencananya akan dikembangkan. Misalnya, bila kita berencana membuat rumah dua lantai, tapi baru satu lantai dulu yang ditingkat, maka kita membuat pondasi, kolom dan balok-balok yang menunjang untuk dua lantai, sejak pertama kali kita membangun. Bekerjasamalah dengan arsitek/ perencana bangunan Anda untuk mendapatkan gambaran bagaimana struktur dibuat agar dapat menunjang dua atau tiga lantai rumah Anda.

3. ruang mana yang perlu diprioritaskan lebih dulu untuk dibangun? dan ruang mana yang paling terakhir untuk dibangun? bisa dibeberkan satu-persatu ruangan tersebut?

Biasanya, kebutuhan ruang-ruang utama sebuah rumah adalah ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur secukupnya, kamar mandi dan dapur. Ruang-ruang ini biasanya selalu ada dan dibutuhkan dalam kebanyakan rumah-rumah dewasa ini di Indonesia. Maka kita perlu memenuhi kebutuhan ruang-ruang primer ini dulu.

Penataan ruang juga perlu dibuat sedemikian rupa, misalnya perencanaan dimana letak tangga, letak toilet, letak taman, letak tandon, dan sebagainya. Memang dalam hal ini faktor desain awal sangat menentukan. Setelah rumah inti dibangun, maka selanjutnya pengembangan rumah dapat dilakukan.

4. bagaimana konsep interiornya? bisa dijelaskan secara lebih mendetail, interior ruang demi ruang?

Konsep interior bisa mengikuti konsep bertumbuh eksteriornya. Dalam arti; penataan interior ruangan lebih fleksibel, dan dapat diganti, dirubah dan ditata dengan mudah. Interior rumah tumbuh, sama seperti interior rumah biasa, dapat disesuaikan dengan fungsi ruang yang ada, misalnya ruang duduk, diisi dengan perabot untuk duduk, membaca, dan sebagainya.

5. bagaimana dengan konsep rumah bertingkat?

Konsep rumah bertingkat dalam konteks rumah bertumbuh termasuk konsep yang paling sering dibuat, karena seringnya keterbatasan lahan. Bila rumah tumbuh dibangun di lahan yang luasnya memadai, maka tidak perlu ditingkat. Bila dibangun diatas lahan yang luasnya terbatas, maka yang terbaik adalah membangun dengan konsep bertingkat. Dalam hal ini, seringkali rumah dibangun dengan atap datar (dak beton), yang dapat disambung dengan membangun tembok dan atap lantai atas. Saran untuk model bertingkat dan bertumbuh ini, usahakan agar tampilan rumah tidak terlihat canggung atau kurang menarik sebelum ditingkat lebih lanjut.

6. dalam konteks rumah tumbuh, bagaimana kita memanfaatkan ruang kosong secara baik? apakah ruang kosong itu bisa dibuat taman? atau garasi?

Betul, ruang-ruang kosong dapat dipakai sementara untuk taman, setidaknya gunakanlah dengan baik sehingga rumah terlihat indah dan tidak seperti rumah yang belum jadi. Pikirkanlah tentang penggunaan lahan dalam tahun-tahun kedepan, dengan menyesuaikan tanaman apa yang cocok untuk ditanam di lahan yang nantinya dibangun. Garasi sebaiknya dibuat secara terintegrasi dengan rumah induk dan rencana keseluruhan rumah tumbuh, jangan sampai nantinya garasi hanya akan menjadi semacam tempelan saat rumah selesai dibangun semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar